Benoy mengandalkan konsep keberlanjutan dalam transformasi lingkungan | Real Estate Asia
111 view s

Benoy mengandalkan konsep keberlanjutan dalam transformasi lingkungan

Desainer harus adaptif dengan perkembangan zaman dalam menciptakan ruang

Perusahaan arsitektur internasional Benoy telah terlibat dalam beberapa proyek dan landmark terbesar di seluruh dunia. Di Singapura, Terminal 4 (T4) Changi Airport telah menetapkan tolok ukur global baru untuk lingkungan bandara modern sejak dibuka pada 2018. Dalam waktu dua tahun, terminal ini memenangkan berbagai penghargaan desain dan meraih peringkat bintang lima dari Skytrax selama beberapa kali.

Sementara itu, Jewel Chang, yang dibuka pada April 2019, adalah pemenang penghargaan internasional gateway dan lifestyle destination seluas 37.000 meter persegi yang menampilkan lembah hutan dalam ruangan dengan air terjun yang megah.

Untuk Jewel, Benoy menjadi bagian dari konsorsium kelas dunia yang dipimpin oleh CapitaLand, dengan Safdie Architects sebagai lead architect. Terlibat dalam desain interior ritel dan perencanaan fasilitas ritel serta bandara, Benoy menciptakan lingkungan ritel dengan interior yang unik dan dinamis yang mencakup 137.000 meter persegi ruang ritel, perhotelan, tempat makan, dan rekreasi termasuk lounge, hotel, dan bioskop. Terdiri 280 unit lebih dengan enam tingkat; termasuk F&B, ritel berisi merek-merrk unggulan Singapura.

Mal-mal terkenal dan tempat-tempat yang menjadi favorit turis di belahan dunia lain juga termasuk dalam portofolio Benoy. Di distrik perbelanjaan top Jepang, toko Shibuya PARCO yang dibuka pada November 2019 merupakan pengembangan ulang dari department store yang diluncurkan pada tahun 1973.

Menurut Benoy, pengembangan ulang tersebut meliputi perbaikan singkat termasuk desain untuk total luas bangunan 64.000 meter persegi, dengan 42.000 meter persegi ruang ritel yang tersebar di 11 lantai yang terdiri dari high-end shops, F&B, experiential attractions, teater, dan bioskop.

Di Sanya CDF Mall Phase II di China, proyek komersial dengan konsep mixed-use menjadi yang pertama dan satu-satunya di provinsi Hainan.

Demikian pula, David Jones Elizabeth Street flagship store di Hyde Park District Sydney diremajakan oleh Benoy untuk mempertahankan lingkungan ritel mewahnya yang pertama kali diluncurkan pada tahun 1927, sementara di Bangkok, Thailand mereka merancang Icon Siam sebagai tempat yang dapat memamerkan Chao Phraya River sambil mengintegrasikan pengalaman berbelanja yang terkenal di kota ini.

Head of Benoy Hong Kong, Singapore, and Shenzhen, Terence Seah, mengatakan bahwa dengan mempertimbangkan nilai komersial dan dampak yang akan dibawa masyarakat setempat, mereka bertujuan untuk memberikan manfaat bersama dalam membangun pengembangan ini.

“Dalam pengembangan ritel ini, kami semakin mengaburkan batas antara toko dan area publik, mengubah dari sisi psikologis belanjanya. Kami mengubah sisa ruang publik yang membosankan menjadi zona pengalaman di mana banyak acara dapat berlangsung,” katanya.

“Kami juga telah mengerjakan beberapa destinasi experiential retail di Bangkok dan cukup menarik, banyak komunitas yang tertarik dan terlibat. Kami melihat bagaimana kami dapat menemukan cara untuk memberikan nilai positif serta membawa nilai komersial, tetapi pada saat yang sama menjalin komunitas dan membawa manfaat bersama,” tambahnya.

Seah berbagi bahwa perusahaan arsitekturnya saat ini merupakan bagian dari proyek di Alibaba Jiangsu Headquarters, Nanjing, China dan Mimosa Filinvest Lifemalls, Clark City, Filipina mendatang. Alibaba Jiangsu Headquarters memiliki total nilai investasi lebih dari CNY 8 miliar, dan dirancang untuk menampung 30.000 orang. Ini adalah pengembangan mixed-use utama dengan gross floor area 850.000 meter persegi.

Hal ini digambarkan sebagai tolok ukur untuk proyek mixed-use smart city. Disamakan dengan jaringan yang dapat menghubungkan orang, tempat, data, dan pengalaman, arsitekturnya memfasilitasi pengurangan emisi CO2 dengan mengintegrasikan logistiknya.

Sementara itu, Mimosa Filinvest Malls adalah bekas pangkalan militer yang sedang dikembangkan menjadi destinasi rekreasi baru. Mengambil inspirasi terutama dari lingkungan alam dan pohon Mimosa, mal ini akan memiliki tiga zona: Mimosa Avenues, Hanging Gardens, dan The Treetops.

Dibayangkan sebagai ‘village in the park’, mal ini berpusat pada pencahayaan alami, jalan terbuka, dan jalan setapak di puncak pohon yang akan menghubungkan pembeli langsung ke lanskap yang rimbun.

Perusahaan arsitektur ini mengatakan bahwa Mimosa bertujuan untuk menciptakan ruang bagi orang-orang dan komunitas yang akan mengutamakan interaksi, kesehatan dan kesejahteraan, serta kebahagiaan melalui pengenalan dan peningkatan fasilitas yang ada serta ruang terbuka.

“Di satu sisi, kami tidak hanya tertarik pada gagasan bahwa bangunan perlu menjadi sustainable dari sudut pandang ekologis, atau apakah itu berkontribusi pada konsumsi energi dan kenyamanan, tetapi juga dari aspek sosial. Bagaimana kita bisa mendapatkan desain itu dari perspektif manusia dan komunal?” katanya.

Konsep keberlanjutan sebagai konsep umum

Bagi Deborah Nagan, Global Sustainability Lead for Hanley House, perusahaan induk Benoy berjalan seperti biasa pasca-COVID, tetapi dengan cara yang lebih penuh kesadaran.

“Dengan begitu banyak melambat dan berhenti, saya pikir kita semua kini telah berorientasi pada keberlanjutan. Salah satu dampak positif dari pandemi adalah perasaan bahwa kita semua perlu sehat, dan agar manusia sehat, kita harus memiliki planet yang sehat. Setiap hal kecil yang kita lakukan berdampak pada itu,” ujarnya.

“Jadi, saya menduga ketika kita kembali ke apa yang akan disebut bisnis seperti biasa, namun dalam perjalanannya menjadi bukan bisnis seperti biasa. Kita semua berusaha untuk sedikit lebih baik dan memastikan bahwa kita dan keluarga lebih sehat,” tambahnya.

Sebagai desainer, Nagan mengatakan bahwa peran mereka lebih dari sekadar mengimplementasikan apa yang dibutuhkan klien. Di zaman yang terus berubah, terutama di era new normal dan mengingat iklim kita saat ini, perlu adanya kesadaran yang lebih terhadap lingkungan. Dengan mengintegrasikan aspek-aspek ini secara bersamaan, Benoy bertujuan untuk membawa perbedaan melalui desain mereka.

“Saya pikir kami benar-benar dapat membantu. Salah satu hal yang sedang kami lakukan sekarang adalah melihat apa yang sebenarnya dilakukan orang. Ini membutuhkan perubahan perilaku pada individu serta mengharuskan kami bekerja di real estate dan properti untuk mengubah cara kami membuat proyek,” tuturnya.

Sebagai contoh, penggunaan AC di ruang komersial, pandemi memperkenalkan perubahan yang membuat orang menerima pergeseran yang diperlukan untuk lebih sadar akan energi yang digunakan menjadi perilaku secara umum.

“Kita telah dikondisikan sebelum pandemi untuk memiliki cool interiors yang bagus, benar-benar menurunkan suhu, padahal sebenarnya, itu tidak terlalu membantu. Di samping hanya menggunakan lebih banyak daya,” katanya.

“Memikirkan kembali perilaku kita, sedikit memutar pengukur suhu ke arah lain untuk sekali, ini adalah salah satu perubahan terbesar yang dapat kita lakukan untuk konsumsi energi kita, konsumsi di gedung-gedung dan di kota-kota besar di mana AC digunakan 24 jam sehari. Itu penghematan energi yang sangat besar,” tambahnya.

Pergeseran sosial

Mendengarkan laporan dan rencana mendatang untuk beralih ke ide pergi ke kantor fisik hanya pada hari kerja tertentu, Nagan berpikir bahwa lebih baik bagi desainer untuk lebih fleksibel dan adaptif terhadap berbagai kemungkinan perubahan yang mungkin terjadi pada ruang kerja.

“Saya pikir kita mampu membuat pilihan yang tepat. Demikian pula pengembang mengatakan bahwa orang tidak akan pergi ke kantor sepanjang waktu. Mari rencanakan masa depan di mana kita adalah orang-orang yang fleksibel yang lebih mampu mengambil keputusan sendiri tentang di mana dan bagaimana kita bekerja, namun tetap produktif,” ujarnya.

“Hal itu mengembalikan kontrol ke tangan individu dan bisnis sebelum mengikuti regulasi atau kerangka pemerintah, dan saya pikir itu adalah perubahan yang sangat menarik dalam pemikiran masyarakat,” tambahnya.

Benoy melihat pergeseran ke gaya kerja yang lebih fleksibel, tidak hanya untuk kantor tetapi juga untuk karyawan. Beberapa mungkin memilih untuk memiliki opsi, baik jarak jauh dan fisik untuk bekerja, sementara beberapa mungkin lebih suka memiliki model baru seperti pindah ke ruang kolaboratif atau ruang bersama.

Nagan berharap akan ada lebih banyak sharing of resources di dalam ruang, seperti memiliki dapur umum dan lift.

“Ada tren yang sedang berkembang. Saat bisnis mencoba mengurangi jumlah ruang kantor yang mereka gunakan, yang saya harapkan adalah kita juga melihat lebih banyak sharing of resources. Tidak semua dari kita membutuhkan kantor  sendiri dengan dapur sendiri, atau lift sendiri dan infrastruktur admin sendiri,” katanya.

“Saya pikir masa depan untuk ruang kerja bersama, dan bentuk kerja yang lebih kolaboratif, sebenarnya terlihat cukup cerah. Kami ingin menciptakan keadaan di mana orang-orang berkumpul, kemudian ide teknologi hebat berikutnya lahir melalui pertemuan itu. Pekerjaan yang fleksibel membuka kesempatan rethinking karena Anda bekerja dengan cara yang lebih tidak terduga, cara yang lebih gesit, dan dengan orang-orang yang mungkin belum pernah Anda hubungi sebelumnya. Jadi saya sangat berharap tentang kerja yang fleksibel,” tambahnya.

Nilai dari desain yang baik

Ada baiknya menjadi lebih berkelanjutan dalam desain. Insentif keuangan seperti green loans tersedia untuk mendorong lebih banyak pengembang beradaptasi dengan konstruksi dan desain yang lebih berkelanjutan. Seah berbagi bahwa ini dapat dicapai dengan melihat nilai sosial dan lingkungan dalam sebuah desain yang baik.

“Anda memiliki hal-hal seperti green loans, yang sangat menarik. Pemahaman nilai yang seringkali tidak tertangkap melalui instrumen keuangan, adalah semacam analisis tentang nilai sosial, nilai lingkungan dari desain yang baik,” tuturnya.

Selama beberapa dekade Benoy merancang tempat dan destinasi komersial, perusahaan telah berkembang untuk mengetahui bahwa penting untuk mempertimbangkan praktik yang baik saat membuat proyek baru. Mereka telah mampu membangun struktur tahan lama yang masih dikunjungi, bahkan bertahun-tahun setelah diluncurkan.

Dengan mempertimbangkan nilai ekonomi, sosial, dan lingkungan dalam desain, mereka mampu menciptakan destinasi yang berkesan dan berkelanjutan.

“Kami telah memeriksa apa yang telah kami lakukan selama lebih dari 70 tahun dan 21 tahun terakhir di Asia. Saya pikir apa yang kami sadari adalah kami selalu mampu menciptakan tempat. Kami menyebutnya destinasi tetapi sebenarnya mereka adalah tempat yang disukai semua orang. Orang-orang ingin kembali setiap saat dan sukses secara komersial,” katanya.

“Apa yang kami temukan adalah bahwa ruang-ruang ini menjadi seperti perekat sosial. Jadi, yang menurut kami sangat penting adalah untuk benar-benar mengobjektifkan hubungan semacam itu dengan real estate yang perlu memiliki nilai ekonomi. Dengan nilai sosial serta nilai lingkungan, jika Anda melihat ketiganya secara holistik dan cara kerjanya satu sama lain, akan menghasilkan tempat-tempat semacam ini yang selalu akan bertahan lama,” tambahnya.

Pasokan ritel Jakarta akan mencapai 5 juta meter persegi tahun ini

Tiga mal baru saat ini sedang dalam tahap konstruksi.

Jakarta akan mendapatkan lebih dari 1.800 kamar hotel mewah baru pada akhir tahun ini

Ini akan menjadi angka tertinggi selama tiga tahun ke depan.

Perkantoran Jakarta diperkirakan mencapai 76% pada akhir tahun

Tingkat okupansi rata-rata  perkantoran di CBD mencapai 74,7% pada Q1.

Jakarta akan menyaksikan lebih dari 9.300 unit hunian baru pada 2026

Hampir setengah dari unit ini akan selesai tahun ini.

Apa yang dapat dipelajari oleh pengembang properti dari Azabudai Hills di Jepang

Pengembangan senilai US$4 miliar ini bertujuan untuk menjadi pusat internasional bagi warga asing dan perusahaan modal ventura.

JLL: Pasokan ritel utama di Jakarta diperkirakan akan 'langka'

Meskipun ada mal baru yang akan dibuka pada paruh pertama 2024.