JLL: pengusaha ritel Filipina hadapi kesulitan penyesuaian layanan online di tengah kemajuan logistik

Hal ini sebagai dampak dari meningkatnya penggunaan e-commerce di tengah pemberlakuan lockdown panjang di seluruh negeri.

Pengusaha ritel Filipina sedang berupaya untuk menyesuaikan portofolio toko mereka di tengah peningkatan layanan online, menurut Head of Research and Consulting JLL Philippines, Janlo de los Reyes.

Pusat perbelanjaan Metro Manila umumnya memiliki ukuran toko mulai dari 70 hingga 150 meter persegi. Tetapi karena aktivitas belanja bergeser ke online selama setahun terakhir, peritel berupaya untuk menyesuaikan ukuran toko mereka yang dapat memengaruhi struktur mall, kata de los Reyes.

“Mall mungkin perlu mengevaluasi kembali pemotongan unit yang dapat diartikan sebagai alokasi ruang yang lebih kecil ke depannya,” ungkapnya.

Merek F&B, fashion, dan footwear lokal mendominasi jumlah aktivitas penutupan toko. Merek seperti M&S, Uniqlo, dan Bata menutup toko ritel mereka. Penutupan besar di antaranya adalah di M&S di Estancia Mall, Penshoppe dan Bata di Shangri-La Plaza, Uniqlo di Century City Mall, dan Pancake House di Ayala Malls The 30th.

Selanjutnya, penarikan usaha terpantau pada merek internasional Topshop/Topman, Dorothy Perkins, dan Burton (didistribusikan oleh Robinsons Retail Holdings, Inc. di Filipina), menyusul pengumuman penarikan global dari perusahaan induk Arcadia Group pada Februari 2021.

Di sisi lain, beberapa pembukaan toko tercatat pada Q1 2021. Sebagian besar adalah pembukaan F&B yang sempat  tertunda di tahun 2020. Pembukaan toko yang patut menjadi perhatian adalah Panda Express di SM North Edsa, Quezon City; Elephant Grounds di The Podium, Mandaluyong City; dan Café Mary Grace di Ayala Malls The 30th, Pasig City.

Selama pandemi, peritel diamati terus merasionalisasi ruang mereka dengan menggunakan strategi yang berbeda seperti mempertahankan ruang fisik di area utama dan menutup cabang yang berkinerja kurang, atau mengurangi cabang lain sambil mempertahankan ukuran toko dari cabang utama, serta meningkatkan keberadaan digital mereka.

Secara keseluruhan, faktor-faktor ini dapat berkontribusi pada peningkatan tingkat kekosongan dalam jangka pendek dan menengah. Selain itu, ekspansi usaha yang diantisipasi dapat berkontribusi pada penambahan tingkat kekosongan.

Keunggulan dari ruang digital menggerakkan pertumbuhan e-commerce juga telah mendorong permintaan untuk ruang logistik.

“Salah satu primadona industri properti saat ini adalah logistik. Di antaranya adalah quality-grade warehouse yang memenuhi kebutuhan operasional seperti Shopee, Lazada, dan Zalora,” ujarnya.

“Sektor logistik adalah sesuatu yang kami lihat sebagai sektor yang tangguh tidak hanya di Filipina tetapi di seluruh dunia. Kami mengharapkan pemulihan yang merata di seluruh sektor dan itu akan dipimpin oleh logistik,” tambahnya.

“Kekosongan Metro Manila sekarang adalah 14,7% pada kuartal pertama tahun ini, dan itu lebih tinggi dari 11% yang kita lihat pada kuartal sebelumnya. Kami melihat banyak perpindahan dan perampingan oleh penghuni,” katanya.

Kekosongan berlipat ganda di sektor perumahan

Di sektor perumahan, catatan saat ini menunjukkan bahwa tingkat kekosongan berada di 7,3% pada Q1 2021. Angka ini adalah peningkatan tajam, dua kali lipat dari kuartal yang sama tahun sebelumnya.

“Angka ini meningkat menjadi 7,3% pada kuartal pertama tahun ini, dibandingkan sekitar 7% pada kuartal sebelumnya, dan lebih tinggi dari 3,5% yang kami lihat pada kuartal pertama tahun 2020,” tambahnya.

de los Reyes mengatakan ada peningkatan pada Q4 2020 dalam hal aktivitas penjualan, disebabkan musim liburan. Mereka juga mengamati peningkatan positif dalam dua bulan pertama Q1 2021, tetapi lockdown pada maret menyebabkan penurunan lain dalam hal peningkatan penjualan di pasar lintas segmen.

“Banyak perusahaan menunda rencana ekspansi mereka. Kami melihat hal ini mempengaruhi aktivitas leasing untuk produk residensial. Ada permintaan yang lebih lambat dari kelompok-kelompok seperti profesional muda yang tadinya menempati perumahan di dekat tempat kerja mereka,” katanya.

Pada saat yang sama terjadi penurunan permintaan rumah singgah, seperti keluarga yang memiliki anak yang bersekolah dan dulu tinggal di dekat kampusnya,” pungkasnya.