Tren utama di pasar ruang kantor fleksibel Jakarta | Real Estate Asia
, Indonesia
148 views

Tren utama di pasar ruang kantor fleksibel Jakarta

Kantor flex menyumbang 5,2% dari total ruang di Sudirman CBD pada Q1.

Ruang kantor yang fleksibel semakin populer, akibat dari perubahan budaya kerja selama pandemi. Oleh karena perusahaan beralih ke pengaturan kerja hybrid dan transformasi digital yang semakin cepat, ruang fleksibel telah menjadi bagian dari kenormalan baru.

Menurut JLL, fitur “fleksibel” yang ditawarkan, misalnya, sewa jangka pendek, kemudahan penggunaan, ekosistem start-up, dll. Tren yang sama juga terlihat di SCBD (Sudirman Central Business District), Jakarta.

Keterangan lebih lanjut dari JLL:

SCBD adalah salah satu pusat “segitiga emas” Jakarta yang menjadi aglomerasi kegiatan ekonomi nasional.

Separuh dari 16 gedung perkantoran di kawasan SCBD telah disewakan setidaknya kepada satu operator ruang fleksibel, baik untuk private office maupun sharing office atau co working desk. Per 1Q22, terdapat 12 operator ruang fleksibel yang menempati area seluas 25.000 m2 atau sekitar 5,2% dari total ruang yang disewa di gedung perkantoran SCBD Grade A tersebut. Area yang dikelola oleh operator ruang fleksibel berkisar dari 85 m2 hingga 7.200 m2 dalam satu gedung.

Apakah ada karakteristik yang menonjol?

Ke-12 operator flex-space di SCBD memiliki tenant yang beragam. Setiap pengguna memiliki permintaan berdasarkan gaya kerja dan model bisnis masing-masing dan menciptakan kebutuhan ruang kerja bersama yang berbeda. Operator telah menyesuaikan dengan kebutuhan penyewa. Mereka menyediakan alokasi antara sharing/dedicated desk (“hot desk”) dan serviced/private office, mulai dari 1:3 hingga 1:15 (1 kursi “hot desk” untuk 15 kursi serviced/private office), serta sebagai ruang serviced/private office tanpa “hot desk”.

Sebagian besar harga ruang fleksibel tergantung pada fasilitas dan fasilitas yang diminta oleh penyewa kantor atau pengguna ruang kerja sendiri. Oleh karena itu, operator menawarkan kisaran harga yang sesuai dengan dinamika penawaran-permintaan. Harga untuk meja sharing/dedicated, yang disebut “hot desks”, berkisar antara Rp 750.000 hingga Rp 3.000.000 (USD 52 hingga USD 210) per kursi per bulan pada awal tahun 2022. Sedangkan untuk serviced/private office, harganya berkisar dari Rp 1.950.000 hingga Rp 6.000.000 (USD 136 hingga USD 420) per kursi per bulan (belum termasuk pajak).

Ruang fleksibel sebagai tempat kerja saat ini

Ruang fleksibel memengaruhi perspektif tempat kerja di seluruh dunia. Banyak perusahaan multinasional mulai menyesuaikan budaya tempat kerja mereka, dipengaruhi oleh tuntutan tren dan spesifikasi yang muncul. Tren SCBD menunjukkan bahwa serviced/private office masih merupakan bentuk ruang fleksibel yang disukai, dengan teknologi dan start-up digital menjadi pendorong utama tempat kerja saat ini.

Follow the link for more news on

Sewa apartemen di Jakarta akan tumbuh hingga 3% dalam tiga tahun mendatang

Hal ini disebabkan oleh pasokan apartemen service kelas atas baru yang akan datang.

Apa yang bisa mendorong tingkat okupansi mal di Jakarta dalam waktu dekat?

Ada keinginan nyata bagi peritel untuk membuka toko baru.

Tingkat penggunaan apartemen di Jakarta diperkirakan tetap sebesar 88% di Q4

Pasar apartemen diperkirakan akan terus mengalami performa yang lesu.

Jakarta akan melihat dua proyek apartemen baru pada akhir tahun

Kota ini saat ini memiliki pasokan lebih dari 225.

Pasokan kamar hotel di Bali sekarang hampir 60.000

Ini merupakan penurunan 0,8% dari tingkat pasokan pada 2019.

Berikut rundown kinerja pasar hotel di Jakarta

Setidaknya lima hotel dijadwalkan dibuka pada akhir 2023.

Ini adalah proyek perumahan utama yang baru saja selesai di Jakarta

Ada satu kondominium mewah dan dua apartemen service baru.

Sewa kantor di Jakarta diperkirakan akan terus mengalami penurunan dalam 12 bulan mendatang.

Namun, penurunannya diperkirakan akan berlangsung dengan kecepatan yang lebih lambat.