Colliers: Pergeseran struktural yang signifikan tampak di sektor perkantoran Jakarta | Real Estate Asia
, Indonesia

Colliers: Pergeseran struktural yang signifikan tampak di sektor perkantoran Jakarta

Menemukan tantangan yang menanti segmen pasar ini.

Setelah dua tahun koreksi yang didorong oleh pandemi, Colliers mengatakan tanda-tanda stabilisasi mulai muncul. Namun demikian, ada banyak perdebatan dan spekulasi tentang masa depan, dan akan membutuhkan waktu bagi perusahaan untuk menyusun kembali strategi dan menentukan berapa banyak ruang yang dibutuhkan di masa depan.

Lebih lanjut dari Colliers:


Sektor perkantoran menghadapi serangkaian tantangan tak terduga yang dapat menyebabkan perubahan struktural yang signifikan di tahun-tahun mendatang. Ketidakpastian ekonomi juga mengaburkan gambaran tersebut, memengaruhi waktu pengambilan keputusan. Sebagai akibat dari perubahan ini, banyak profesional industri dan pembuat keputusan mundur sambil menunggu lingkungan ekonomi yang lebih stabil.

Pandemi telah mengubah ruang kantor dari kebutuhan yang selama ini tidak terpikirkan menjadi kemudahan yang harus memberi nilai tambah pada strategi perusahaan dan budaya penyewa. Semakin populernya model kerja hybrid dan ruang kantor yang fleksibel telah mendorong tuan tanah untuk memasukkan area co-working.

Penyewa terus mengekspresikan preferensi yang jelas untuk ruang berkualitas tinggi. Terlepas dari kenyataan bahwa penurunan saat ini tidak seperti yang lain, hal itu telah mendorong inovasi baik dari sisi pemilik maupun penyewa. Untuk bersaing, pemilik gedung perkantoran kelas B dan C kemungkinan akan didorong untuk merevitalisasi dan meningkatkan portofolio yang ada.

Sektor bisnis perkantoran menunjukkan tanda-tanda perbaikan pada paruh pertama 2022, dengan permintaan ruang kantor yang cukup tinggi. Industri yang paling aktif di pasar sewa kantor adalah sektor energi dan teknologi terbarukan, yang meliputi teknologi keuangan (Fintech), teknologi informasi (TI), dan pusat data. Industri lain, seperti manufaktur medis, firma hukum, konsultan, perusahaan perangkat lunak, dan penyedia telekomunikasi, telah berkomitmen untuk mencari ruang kantor.

Fakta bahwa jumlah permintaan mulai menurun pada akhir 2022 bukanlah kabar baik. Mengingat ketidakpastian situasi ekonomi global pada 2023, lebih banyak perusahaan menjadi berhati-hati ketika berencana untuk pindah. Beberapa rencana perluasan telah dibatalkan karena penyewa harus merencanakan biaya tetap yang besar di awal, yang akan sangat mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan.

Situasi ini menyebabkan beberapa bisnis menunda perluasan ruang untuk menghemat biaya operasional seperti fitting out. Sementara itu, sebagian besar perusahaan multinasional akan mengikuti instruksi perusahaan induk sebelum memutuskan apakah akan pindah atau tetap di lokasi mereka saat ini. Tentu saja, ini membutuhkan proses yang lebih lama hingga tercapai kesepakatan.

Karena itu, tingkat hunian keseluruhan di CBD adalah 74,7% pada Q4 2022, turun kurang dari 1% dari Q3 2022. Sementara itu, di luar CBD, tingkat hunian rata-rata turun secara signifikan menjadi 70,8%, penurunan QoQ sebesar 4,3%. Salah satu alasan penurunan rata-rata hunian pada 2022 adalah kurangnya penyewa yang berkomitmen. Pasokan besar yang akan datang kemungkinan akan mendorong tingkat hunian rata-rata turun baik di dalam maupun di luar CBD.

Permintaan kuat yang berkelanjutan untuk ruang dengan kualitas terbaik akan menyebabkan permintaan untuk pembangunan atau bangunan yang diperbarui tetap tinggi. Bangunan tua dengan fasilitas usang akan berjuang untuk menarik penyewa, mengakibatkan ruang kosong yang berlebihan dan usang. Mayoritas minat penghuni akan tertuju pada gedung perkantoran berkualitas tinggi dan berlokasi strategis dengan fasilitas yang meningkatkan kesejahteraan dan keterlibatan karyawan. Bangunan berkelanjutan yang selaras dengan tujuan lingkungan dan sosial perusahaan juga akan memiliki keunggulan yang kompetitif.

Follow the link for more news on

Sewa apartemen di Jakarta akan tumbuh hingga 3% dalam tiga tahun mendatang

Hal ini disebabkan oleh pasokan apartemen service kelas atas baru yang akan datang.

Apa yang bisa mendorong tingkat okupansi mal di Jakarta dalam waktu dekat?

Ada keinginan nyata bagi peritel untuk membuka toko baru.

Tingkat penggunaan apartemen di Jakarta diperkirakan tetap sebesar 88% di Q4

Pasar apartemen diperkirakan akan terus mengalami performa yang lesu.

Jakarta akan melihat dua proyek apartemen baru pada akhir tahun

Kota ini saat ini memiliki pasokan lebih dari 225.

Pasokan kamar hotel di Bali sekarang hampir 60.000

Ini merupakan penurunan 0,8% dari tingkat pasokan pada 2019.

Berikut rundown kinerja pasar hotel di Jakarta

Setidaknya lima hotel dijadwalkan dibuka pada akhir 2023.

Ini adalah proyek perumahan utama yang baru saja selesai di Jakarta

Ada satu kondominium mewah dan dua apartemen service baru.

Sewa kantor di Jakarta diperkirakan akan terus mengalami penurunan dalam 12 bulan mendatang.

Namun, penurunannya diperkirakan akan berlangsung dengan kecepatan yang lebih lambat.